Selain menjadi bagian tengah bisnis kerajinan logam, Dusun Tumang juga sering menjadi tujuan wisata
Turis. Kepala Desa Cepogo Mawardi mengatakan, umumnya wisatawan mancanegara datang berkunjung ke showroom dan workshop yang berada di seberang
Jalan desa JAKARTA - Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang berada di Dusun Tumang, Desa Cepogo, Kabupaten Boyolali, Central
Java menghasilkan kerajinan logam berkualitas ekspor. Sebanyak 53 persen kerajinan tangan yang diproduksi oleh industri di desa tersebut
Berhasil menempatkan di pasar ekspor dari Perancis, Australia dan Amerika Serikat, sisanya untuk memenuhi permintaan di pasar
industri. Kemenperin mencatat bahwa tengah logam IKM Tumang memiliki nilai investasi Rp 5,4 miliar pada 2015. Akhir-akhir ini,
Ada 640 unit bisnis yang menyerap 2.344 pekerja. 1 unit usaha dapat mempekerjakan 4-10 pekerja. Di antara para pengrajin, Mansyur dari
Daffi Art Galery menyatakan, mandatnya telah mempekerjakan lima pegawai. Meski kecil, dia berada dalam posisi untuk mempekerjakan pekerja sekitar Rp
8.000 sampai Rp 50 ribu setiap harinya. Dirjen IKM Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih, mengatakan bahwa kapasitasnya
Akan terakhir dirancang untuk meningkatkan kualitas produk dan memperbaiki variasi desain. Barang-barang yang diciptakan oleh Industri Desa Cepogo
Pusat meliputi wastafel, meja, hiasan dinding, lampu hias, kubah masjid, bak mandi dan pahatan. Untuk mengelola
Bisnis Mansyur membeli bahan baku dari Solo dan Semarang via distributor. Selain itu, ia juga membutuhkan bahan pendukung,
Misalnya kaca, besi, akrilik, karbida, fiberglass, cat, dan berbagai macam zat.Baca juga: plakat akrilik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar