Kamis, 16 November 2017

Guru Banyuresmi Mengembangkan Kerajinan Daur Ulang Limbah


Guru Banyuresmi Mengembangkan Kerajinan Daur Ulang Limbah

Ma'mun berharap ke depan agar bisa dijadikan materi pembelajaran di sekolah, pada usia 32, kemampuan ini bisa ditransmisikan
kepada beberapa pendidik lainnya kita ikut dalam pengelolaan sampah yang saat ini menjadi masalah berat di Kabupaten Garut. Ini juga mungkin terjadi
Itu bukan hanya paket java, tapi sampah lain seperti kaleng dan botol atau judul bisa dibuat semacam kerajinan tangan dan layak.
Kegiatan komando Tita Jelitawati, S.Pd Kepala SDN Sukamukti 4 Banyuresmi mendapat dukungan dan apresiasi dari Ketua
PGRI Banyuresmi, Ma'mun Gunawan. "Kami telah mengajukan banding ke kepala sekolah, guru dan kios tetangga untuk tidak membuang bungkusnya
java, tapi kumpulkan mereka dan seharusnya mereka berkumpul di gedung pendidik. Karena untuk membuat semacam kerajinan dibutuhkan ribuan
atau bahkan ratusan bungkus header ", kata Ma'mun. Sementara itu, Tita, yang juga anggota dewan PGRI Ranting 8, mengatakan bahwa ini
Tugasnya sudah lama sejak sebelum menjabat, namun ketiadaan bahan membuat aktivitas ini kurang produktif. Inovasi oleh
Berbagai ibu guru dari Garut Kabupaten Banyuresmi menjamin jempol. Dengan memproduksi kerajinan tangan mereka bisa melakukan pemborosan kopi
membungkus. Dalam sihir menjadi benda berharga dan menarik seperti dompet, tas tangan, taplak meja, tikar, topi, keranjang, bungkus galon,
bungkus kopi terbuang, di tangan mereka dan sebagainya. Ibu Tita Jelitawati, S.Pd (Blazer Hitam) didampingi rekan kerja (Ibu Neni
dan Ibu Wanti) dan Pembimbing Bina (Enduh Yayat) dan Ketua PGRI Banyuresmi menunjukkan barang dagangan hasil kerajinan tangan.
Buang kopi "Karena kita hanya melakukan tindakan ini untuk patah tulang pada saat istirahat baik di rumah maupun di sekolah, mungkin juga tidak
Aksi kewirausahaan yang berorientasi bisnis, "kata Tita. (PGRI Banyuresmi / AM)Baca juga: map ijazah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar